RIAK DAKWAH~KU

Hidup mulai bermakna dikala hati mulai terisi

Dia datang tanpa diminta dan tanpa dimimpi

serentak jiwa,fikiran dan ragaku mulai tertata

menuju tujuan tanpa kutahu

MUSLIMAH…itukah tujuanku !! itukah alasanku ??

kurenungi setiap jengkal perjalanan tanpa kusadari AKU bukanlah diriku yang dulu

Berjilbab rapi ibarat pakaian Sufi majalah bacaan berganti Al-qur’an yang suci

kehidupan Lingking Park’ku telah menjadi Shoutul Haroqah.

tidak ada satupun waktu yang terbuang untuk berfoya-foya…

kaukah itu…? Yang telah merubahku

yang telah menggemblengku?

yang telah membimbingku?

ku ucapkan terimakasih padamu

Murobbiku ! 🙂

This entry was posted on 5 J000000Kamis41 2012. 1 Komentar

Bulan Untuk Adik

Adik! Dimanakah kau? Bulan mencarimu
disetiap hentak dan bisikan mencarimu.
Tapi yang kutemui kini hanya sebatang alif
tegar berdiri kukuh membidik matahari.

Ternyata Kau disini,Ani
Sembunyi dikumandang azan dan wajahmu bagaikan pecahan rembulan,
anggun sejemput attahiat.
Ani,bulan akan masuk dalam mimpimu
mengantarkan dongeng dan kota-kota kedalam benakmu.

Manusia Berkawan dengan Manusia dan Mati-Matinya

Read Mey's Minds

Pada ujung labirin maya
berhias aral
tak kasat mata
Kokoh terpahat tangan
fakir cahaya
aku menemukan manusia dalam manusia

Anak-anak musim dingin
merapal mantra-mantra
sederhana
di balik bayang-bayang
akhir November berujung pagi
Manusia bersua nikmatnya mati

Kematian pun fasih berbahasa
Pada jeda-jeda kelam
air terjun
anak-anak musim gugur
Ia menyuara
lebih anggun daripada fana

Tengkuknya serupa angsa
berhias karakter-karakter
tanpa warna
Lenyap hasratnya
kematian tak lagi berkawan
terkecuali malam

Posted from WordPress for BlackBerry.

Lihat pos aslinya

Di Tepian Demaga

a clumsy writer

Setiap manusia pasti pernah mengalami masa-masa sulit, baik itu masalah kehidupan maupun masalah sosial (lazim disebut masalah hati). Saya termasuk orang yang sering mengalami masalah sosial. Saat-saat seperti itu, kemana saya biasanya berkeluh kesah? Kebanyakan orang memilih sosial media untuk mengeluarkan unek-uneknya. Hal ini seperti sudah menjadi kewajaran umum di negara kita. Sebutan “ngga galau ngga gaul” menjadi andalan di kalangan anak muda dewasa ini.

Walau tak sering, namun tak saya pungkiri bahwa saya juga pernah berkeluh kesah di Facebook. Namun bukan sekedar marah-marah, tapi saya lebih memilih mengirimkan sebuah tulisan di halaman Facebook teman kecil saya. Ia bernama Verlit Ivana. itu bukan nama aslinya melainkan nama pena. Biasanya saya akan menulisnya sebaris puisi atau syair yang mengenai permasalah saya, kemudian akan ia balas, saya balas lagi dan begitu seterusnya. Hingga akhirnya terciptalah sebuah syair berkesinambungan dari dua orang yang selama lebih dari 10 tahun tak pernah bertemu secara langsung…

Lihat pos aslinya 577 kata lagi

Aku Terdampar di Surga (2)

Read Mey's Minds

Aku terdampar di surga
daun-daun keemasan
reranting berpendar jingga
melingkar pelipis
Petuah teruntuk isi kepala

Aku terdampar di surga
Bungkas dan semayam
Menjejak dan tamam
Pagi-pagi
dan ujung-ujung

Aku terdampar di surga
Memeluk pilar-pilar
berpunggung semesta
Matahari menyingsing lengan
tiba masaku kembali fana

Posted from WordPress for BlackBerry.

Lihat pos aslinya

maukah kau menjadi istriku…?

mistikhati

jingga merah di belakang punggung, tak membuat takut walau hitam pasti akan menelan.
debur ombak beriak berjalan, seiring timbul tenggelam mentari
selayak pandang sungguh luas, tak sampai sudut mata menggapai tepi samudera
langit tak runtuh menangisi bumi, awan tipis mengelana perlahan

harum aroma mengusik indraku, memaksaku untuk melihat
ada seseorang disebalah kanan, yang lembut berusaha mengambil alih semua
teguh berusaha bertahan tapi runtuh oleh merdu sapa
ya… aku menyerah biarlah seseorang di sebelah kanan mengalahkanku

lempar sambut kata antar kami, bertebaran di tiap sudut dimensi dunia
takkan peduli tentang semua, biarlah dan tetap tak perduli
berusaha saling memahami walau harus mencuri dari kata
benturan dinding hati, kejam tinggalkan gelisah

mencoba pergi ke langit, mencari rahasia berita
tak dapat apa yang ku cari, semakin gila mengelisah
tak kuasa dari semua, diri mengais dari sisa sisa yang ada
dan bangkit bertanya ‘maukah kau menjadi istriku…?’
dan sayup terjawab ‘Insyaallah mas…’

Lihat pos aslinya

SRI

nurkumpulanpuisi

Sri …

Bila namamu Sri

Kenapa bibirmu tak Sri

dan lidahmu tak lagi Sri

 

Sri …

Jika wajahmu Sri

Mengapa senyummu tak Sri

dan hatimu juga tidak Sri

 

Sri …

Panggilan buat Sri

Agar kembali Sri

di jalan yang Sri

Lihat pos aslinya

IMPIAN

nurkumpulanpuisi

Membubung tinggi

Menggapai bintang dan rembulan

Mendaki tangga-tangga

Waktu seribu waktu

Meyelusuri lorong-lorong

Menyibak tirai

Mimpi untuk mimpi

Menerjang badai

Menghempas gelombang

Menghantam batu karang

Lihat pos aslinya

SAJAK HAMPA, senandung lirih di sebuah Rumah Sakit Jiwa

Komunitas Pecinta Puisi

Di rintih jiwa melolong jerit kehidupan yang hilang

ziarahi jarum kecil menusuk dikesakitan yang kelabu
tak ada kata selain lengking jurit malam

angin menderai membawa sedu sedan sepanjang jalan
tulang belulang meluruh seketika dan hitam diam
bukan upaya tak menyebar sadar mengayuh rakit
dan biduk bergetar diriak air

tak ingkar jika melihat nestapa dalam debar
cahaya memendar melepas didepan cermin kusam
dalam waktu sepanjang badan

kerontang jiwa, kerontang raga
tatap kosong melompong
menggadai rindu tak bergejolak
tertikam lelap tak sempat ada tawa
memeluk pagi tanpa suara

dengus lirih, menggores
mencabik, menjejal dikepala
berbisik meraba keinginan
syair bertanya di mana lagu sang pipit ?

kumandang dendam merajam
tentang kesalahan sesosok damba
yang terseret arus tak bertuan

maka hilang hilanglah seraya menunggu jawab Tuhan

Jatibening
23 Maret 2010
Dalam Buku Gemulai  Tarian Naz

Lihat pos aslinya

SELAMAT PAGI

nurkumpulanpuisi

Suatu tradisi

ada kokok ayam, embun

dan mentari

Kita pun harus siaga

dengan lengan baju

dan langkah sigap

Bukankah kita akan meniti

tangga-tangga yang terhampar

di depan rumah kita sendiri

Kita tak perlu menghitungnya

atau kembali menuruninya

kecuali jika kaki kita licin

dan terpeleset

Tetap berpegang pada tradisi

Kokok ayam, embun

dan mentari

Lihat pos aslinya